Koryo poomsae melambangkan "seonbae" yang berarti orang terpelajar,
yang ditandai dengan spirit / semangat bela diri yang kuat serta spirit
/ semangat orang yang
terpelajar. Sprit telah diwariskan selama berabad-abad dari Koryo,
Palhae dan turun ke Koryo, yang merupakan latar belakang penyelenggaraan
poomsae Koryo. Teknik-teknik baru yang muncul di poomsae ini adalah
kodeum-chagi, opeun-sonnal-bakkat-Chigi, sonnal-arae-Makki,
khaljaebi-mureup-nullo-kkokki, momtong-hecho-Makki,
jumeok-pyojeok-jireugi, pyonson-Kkeut-jecho-jireugi,
batang-son-nullo-Makki, palkup-yop-chigi, me-jumeok-arae-pyojeok-Chigi,
dll, yang baru diajarkan pada penyandang sabukhitam. Tong-Milgi sogi
(kuda-kuda seperti menopang kayu gelondongan) memerlukan konsentrasi
mental dengan posisi tangan di antara perut atas dan perut bagian bawah
di mana hal ini bermakna "sin" [kekuatan suci] dan "jeong"
[semangat/spirit]. Garis/alur poomsae mewakili huruf Cina, yang berarti
"seonbae" atau "seonbi", yang dalam bahasa kita diartikan sebagai
seorang terpelajar atau kebajikan manusia.